Friday, November 3, 2017

Etika Sebagai Tinjauan

  • Pengertian Etika

Etika berasal dari kata ethos sebuah kata dari Yunani, yang diartikan identik dengan moral atau moralitas. Kedua istilah ini dijadikan sebagai pedoman atau ukuran bagi tindakan manusia dengan penilaian baik atau buruk dan benar atau salah. Etika melibatkan analisis kritis mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai benar dan salah dari segi kebenaran dan keadilan. Jadi ukuran yang dipergunakan adalah norma, agama, nilai positif dan universalitas. Oleh karena itu istilah etika sering dikonotasikan dengan istilah-istilah: tata karma, sopan santun, pedoman moral, norma susila dan lain-lain yang berpijak pada norma-norma tata hubungan antar unsur atau antar elemen di dalam masyarakat dan lingkungannya.
Etika merupakan cabang filsafat yang membahas tentang nilai dan norma moral yang mengatur perilaku manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dan institusi di dalam masyarakat. Oleh karena itu, disamping etika merupakan ilmu ang memberikan pedoman norma tentang bagaimana hidup manusia diatur secara harmonis, agar tercapai keselarasan dan keserasian dalam kehidupan baik antar sesama manusia maupun antarmanusia dengan lingkungannya. Etika juga mengatur tata hubungan antara institusi didalam masyarakat dengan institusi lain dalam sistem masyarakat dan environment (lingkungan)-nya.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pengaturan dalam pengelolaan bisnis tidak hanya mengatur bagaimana bisnis itu dapat memperoleh kemajuan dan kejayaan. Permasalahannya harus dilihat dari apa tujuan atau sasaran yang akan dicapai perusahaan. Akan tetapi, betapapun tujuan itu sangat baiknya namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana tujuan itu harus dicapai. Jika terkait dengan cara dan aplikasi yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Secara umum etika bisnis merupakan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, etika bisnis memiliki prinsip-prinsip umum yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang dimaksud. Adapun prinsip-prinsip etika bisnis tersebut sebagai berikut.
  • Prinsip otonomi

         Yang dimaksud prinsip otonomi adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya. Misalnya perusahaan tidak tergantung pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang di embannya dan tidak bertentangan dengan pihak lain. Otonom disini lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak secara penuh berdasarkan pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk mencapai prestaasi-prestasi terbaik sesuai denga misi, tujuan, dan sasara perusahaan sebagai kelembagaan. Disamping itu, tujuan dan maksud kelembagaan ini tanpa merugikan pihak lain atau pihak eksternal. Dalam pengertian etika bisnis, otonomi bersangkutpaut dengan kebijakan eksekutif perusahaan dalam pengembangan misi, visi perusaahan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja ataupun komunitas yang dihadapinya. Otonom disini harus mampu mengacu pada nilai-nilai profesionalisme pengelolaan perusahaan dalam menggunakan sumber daya ekonomi. Kalau perusahaan telah memiliki misi, visi dan wawasan yang baik sesuai dengan nilai universal maka perusahaan harus secara bebas dalam arti keleluasaan dan keluwesan yang melekat komitmen tanggungjawab yang tinggi dalam menjalankan etika bisnis

        Dua perusahaan atau lebih sama-sama berkomitmen dalam menjalankan etika bisnis,namun masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan pendekatan berbeda-beda dalam menjalankannya. Sebab masing-masing perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan, misi, dan strategi meskipun dihadapkan pada kondisi dan karakter eksternal yang sama. Namun masing-masing perusahaan memiliki otoritas dan otonomi penuh untuk menjalankan etika bisnis. Oleh karena itu konklusinya dapat diringkaskan bahwa otonomi dalam menjalankan fungsi bisnis yang berwawasan etika bisnis ini meliputi tindakan manajerial yang terdiri atas:
1.      Dalam pengambilan keputusan bisnis.
2.      Dalam tanggung jawab kepada: diri sendiri, para pihak terkait dan pihak masyarakat dalam arti luas

  • Prinsip kejujuran

            Nilai kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil dengan gemilang jika dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasar kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri. Jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis ini dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap semua pihak terkait.

  • Prinsip Tak berniat Jahat

         Bisnis didirikan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat konsumen dan masyarakat umumnya ini merupakan komitmen yang umum berlaku bagi para pelaku bisnis dari  komitmen ini tentunya niatan yang ada pada setiap pelaku bisnis terhadap stakeholder adalah untuk maksud-maksud mencapai tujuan yang baik dan positif.tidak sedikit terlintas niatan untuk maksud-maksud jahat terhadap masyarakat. Prinsip ini justru akan dapat menyelamatkan perusahaan sebab betapapun tersembunyinya niat jahat (seandainya terbetik didalamnya) lama kelaman akan terkuak juga dimata masyarakat. Kondisi seperti ini lah yang akan menjerumuskan perusahaan.

  • Prinsip keadilan

Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi kedalam stakeholder. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolok ukur yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum.
  • Prinsip hormat pada diri sendiri

       Pengertian prinsip ini merupakan prinsip tindakan bisnis yang dampaknya berulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Aktivitas bisnis tertentu kemasyarakat merupakan cermin diri bisnis yang bersangkutan. Jika bisnis memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang tidak menyenangkan maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan. Jika para pengelola perusahaan ingin memberikan respect kehormataan terhadap perusahaan, maka lakukan respect tersebut terhadap para pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Segala aspek aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh semua armada didalam perusahaan, senantiasa diorientasikan untuk memberikan respect kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dengan demikian, pasti parapihak ini akan memberikan respect yang sama terhadap perusahaan.


Sumber :
Dr. H. Budi Untung, S.H.,M.M.2012.”HUKUM dan ETIKA BISNIS”.Andi Yogyakarta:Yogyakarta
 

No comments:

Post a Comment